Guru SMPN 1 Way Tenong
Blog untuk belajar apa saja
Sabtu, 06 April 2013
Kamis, 31 Maret 2011
Kenaikan Gaji PNS Cair bulan April 2011
Diposting oleh
Wahyuno
1 komentar:
Pemerintah memastikan kenaikan gaji PNS, TNI/Polri, dan pensiunan akan cair mulai 1 April 2011. Gaji PNS itu naik 15 persen terhitung dari Januari 2011. PNS bisa mengajukan rapel kenaikan gaji mulai Januari. Hal ini juga berlaku bagi pensiunan. PP-nya telah terbit PP No.11 Tahun 2011
Selain gaji PNS, pemerintah juga menyiapkan anggaran honorarium, tunjangan, dan uang lembur bagi pegawai negari. Sebenarnya kenaikan gaji PNS terjadi setiap tahun. Sejak tahun 2005 sampai tahun 2010, gaji PNS rata-rata naik 24,6 persen per tahun.
Sedangkan selama 2006-2007, gaji PNS naik rata-rata 15 persen per tahun. Di tahun 2008, kenaikan gaji kembali membaik, yakni 20 persen. Lantas di 2009, kenaikan gaji cuma 10 persen dan pada 2010 sebesar 5 persen.
Efek inflasi akibat kenaikan gaji umumnya berasal dari ekspektasi masyarakat bahwa ada kenaikan gaji, sehingga harga barang-barang ikut naik. Itulah efek psikologis dari kebijakan kenaikan gaji. Biasanya, kalau pedagang mendengar ada kenaikan gaji, mereka bertindak duluan untuk menaikkan harga.
Tetapi yang paling terpukul dan terpuruk kalau terjadi inflasi adalah para petani. Pikir saja, PNS mengikuti inflasi dengan kenaikan gaji, sedangkan para pedagang bisa mengantisipasi dengan menaikkan harga barang. Lha kalau petani gimana? Harga beras mulai naik, eh pemerintah impor beras. Harga gula naik (harga tebu naik), pemerintah impor gula. Sedangkan harga pupuk dan obat-obatan pertanian selalu naik. Kapan pemerintah punya kebijakan pro-petani? Daftar Gaji Pokok PNS 2011
Selain gaji PNS, pemerintah juga menyiapkan anggaran honorarium, tunjangan, dan uang lembur bagi pegawai negari. Sebenarnya kenaikan gaji PNS terjadi setiap tahun. Sejak tahun 2005 sampai tahun 2010, gaji PNS rata-rata naik 24,6 persen per tahun.
Sedangkan selama 2006-2007, gaji PNS naik rata-rata 15 persen per tahun. Di tahun 2008, kenaikan gaji kembali membaik, yakni 20 persen. Lantas di 2009, kenaikan gaji cuma 10 persen dan pada 2010 sebesar 5 persen.
Efek inflasi akibat kenaikan gaji umumnya berasal dari ekspektasi masyarakat bahwa ada kenaikan gaji, sehingga harga barang-barang ikut naik. Itulah efek psikologis dari kebijakan kenaikan gaji. Biasanya, kalau pedagang mendengar ada kenaikan gaji, mereka bertindak duluan untuk menaikkan harga.
Tetapi yang paling terpukul dan terpuruk kalau terjadi inflasi adalah para petani. Pikir saja, PNS mengikuti inflasi dengan kenaikan gaji, sedangkan para pedagang bisa mengantisipasi dengan menaikkan harga barang. Lha kalau petani gimana? Harga beras mulai naik, eh pemerintah impor beras. Harga gula naik (harga tebu naik), pemerintah impor gula. Sedangkan harga pupuk dan obat-obatan pertanian selalu naik. Kapan pemerintah punya kebijakan pro-petani? Daftar Gaji Pokok PNS 2011
Rabu, 12 Januari 2011
Belajar dari Pengalaman Presiden Sukarno di Dunia Internasional
Diposting oleh
Wahyuno
2 komentar:
Mengapa negara kita akhir-akhir ini dilecehkan negeri tetangga? Sepertinya para pemimpin bagsa ini terutama presiden sebagai pemimpin tertinggi negara tidak belajar dari pengalaman sejarah, bahwa dahulu presiden Indonesia termasuk pemimpin besar yang disegani. Bukan hanya di wilayah Asia Tenggara saja, tetapi di dunia Internasional. Berikut beberapa pamor Presiden Sukarno di mata dunia internasional:
1. Perangko di Philipina
Philipina menerbitkan perangko bergambar Presiden Sukarno sedang berjabat tangan dengan presiden Quirino.
2. Di Negara adidaya USA
Presiden Sukarno baru tiba di bandara Washington DC, AS, pada siang hari. Didampingi oleh wakil presiden AS, Richard Nixon, Bung Karno disambut penuh oleh pasukan AS dengan 21 kali tembakan kehormatan. Bung Karno tiba di Washington dalam rangka kunjungan selama 18 hari di AS atas undangan Presiden AS, David Dwight Eisenhower (Foto: 16 Mei 1956).
Kalo sekarang SBY ke Amrik diperlakukan kayak gini ga ya??
Seandainya mau belajar dari pengalaman presiden kita terdahulu, seharusnya pemimpin kita bisa seperti ini dan negara kita yang besar tidak lagi dilecehkan oleh negara tetangga.
3. Masih di Negara adidaya USA
Presiden Sukarno dan Presiden AS, Kennedy, duduk bersama di dalam mobil terbuka, sedang melewati pasukan kehormatan di pangkalan Angkatan Udara AS, MD. Bung Karno datang ke AS dalam rangka pembicaraan masalah insiden Kuba (Foto: 24 April 1961).
Adakah pemimpin kita yang mau belajar dari pengalaman seorang Sukarno????
4. Bersama Mantan negara penjajah, Jepang
Presiden Sukarno menjadi tamu kehormatan Kaisar Jepang, Hirohito, dan pangeran Akihito. Bung Karno dijamu makan siang di istana kekaisaran Jepang di Tokyo (Foto: 3 Pebruari 1958).
5. Menjadi cover majalah TIMES tahun 1946
6. Go International
Presiden Sukarno berdiri berdampingan dengan 4 pemimpin negara Non Blok setelah mereka selesai mengadakan pertemuan. Dari kiri kekanan : Pandit Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India), Kwame Nkrumah (Presiden Ghana), Gamal Abdul Nasser (Presiden Mesir), Bung Karno, dan Tito (Presiden Yugoslavia). Kelima pemimpin negara non blok ini mengadakan pertemuan yang menghasilkan seruan kepada Presiden AS, Eisenhower (Presiden AS) dan Perdana Menteri “Uni Soviet”/Rusia, Nikita Khruschev, agar mereka melakukan perundingan diplomasi kembali (Foto: 29 September 1960).
7. Bersama Perdana Menteri Perancis
8. Bersama Para Tokoh Dunia
Presiden Sukarno sedang bercakap-cakap dengan Presiden Kuba, Osvaldo Dorticos Torrado (kiri), dan Perdana Menteri Kuba, Fidel Castro (kanan) di Havana, Kuba (Foto: 9 Mei 1960).
Sungguh ironis negara sebesar Indonesia sama sekali tidak disegani oleh negara lain. Jangankan di dunia internasional, di kawasan Asia Tenggara pun tidak. Seharusnya para pemimpin kita mau belajar dari pengalaman pemimpin kita terdahulu yang amat tersohor, Bung Karno.
1. Perangko di Philipina
Philipina menerbitkan perangko bergambar Presiden Sukarno sedang berjabat tangan dengan presiden Quirino.
Gambar Perangko Bung Karno bersama Quirino
2. Di Negara adidaya USA
Presiden Sukarno baru tiba di bandara Washington DC, AS, pada siang hari. Didampingi oleh wakil presiden AS, Richard Nixon, Bung Karno disambut penuh oleh pasukan AS dengan 21 kali tembakan kehormatan. Bung Karno tiba di Washington dalam rangka kunjungan selama 18 hari di AS atas undangan Presiden AS, David Dwight Eisenhower (Foto: 16 Mei 1956).
Kalo sekarang SBY ke Amrik diperlakukan kayak gini ga ya??
Seandainya mau belajar dari pengalaman presiden kita terdahulu, seharusnya pemimpin kita bisa seperti ini dan negara kita yang besar tidak lagi dilecehkan oleh negara tetangga.
3. Masih di Negara adidaya USA
Presiden Sukarno dan Presiden AS, Kennedy, duduk bersama di dalam mobil terbuka, sedang melewati pasukan kehormatan di pangkalan Angkatan Udara AS, MD. Bung Karno datang ke AS dalam rangka pembicaraan masalah insiden Kuba (Foto: 24 April 1961).
Adakah pemimpin kita yang mau belajar dari pengalaman seorang Sukarno????
4. Bersama Mantan negara penjajah, Jepang
Presiden Sukarno menjadi tamu kehormatan Kaisar Jepang, Hirohito, dan pangeran Akihito. Bung Karno dijamu makan siang di istana kekaisaran Jepang di Tokyo (Foto: 3 Pebruari 1958).
5. Menjadi cover majalah TIMES tahun 1946
6. Go International
Presiden Sukarno berdiri berdampingan dengan 4 pemimpin negara Non Blok setelah mereka selesai mengadakan pertemuan. Dari kiri kekanan : Pandit Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India), Kwame Nkrumah (Presiden Ghana), Gamal Abdul Nasser (Presiden Mesir), Bung Karno, dan Tito (Presiden Yugoslavia). Kelima pemimpin negara non blok ini mengadakan pertemuan yang menghasilkan seruan kepada Presiden AS, Eisenhower (Presiden AS) dan Perdana Menteri “Uni Soviet”/Rusia, Nikita Khruschev, agar mereka melakukan perundingan diplomasi kembali (Foto: 29 September 1960).
7. Bersama Perdana Menteri Perancis
Presiden Sukarno bersama Perdana Menteri Perancis, Pompidou (Foto: 1965).
8. Bersama Para Tokoh Dunia
Presiden Sukarno sedang bercakap-cakap dengan Presiden Kuba, Osvaldo Dorticos Torrado (kiri), dan Perdana Menteri Kuba, Fidel Castro (kanan) di Havana, Kuba (Foto: 9 Mei 1960).
Sungguh ironis negara sebesar Indonesia sama sekali tidak disegani oleh negara lain. Jangankan di dunia internasional, di kawasan Asia Tenggara pun tidak. Seharusnya para pemimpin kita mau belajar dari pengalaman pemimpin kita terdahulu yang amat tersohor, Bung Karno.
Langganan:
Postingan (Atom)